Banggalah jadi orang indonesia

Banggalah jadi orang indonesia

Rabu, 27 April 2011

MUI Duga Pesantren Al-Zaytun Proyek NII KW9

Ma'ruf mendesak pemerintah segera bertindak dan menghentikan kegiatan kelompok tersebut


Majelis Ulama Indonesia (MUI) menengarai pondok pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, merupakan proyek Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW9).

"Berdasarkan penelitian kami pada 2002, diketahui bahwa pemimpin (Al-Zaytun) adalah eks pimpinan NII KW9," kata Ketua MUI Ma'ruf Amin, saat berbincang dengan VIVAmews.com, Rabu 27 April 2011 malam.

Ma'ruf menjelaskan, berdasarkan penelitian MUI, NII ditengarai memiliki paham yang menyimpang. "Mereka termasuk ke dalam kelompok radikal," ujarnya.

Menurut Ma'ruf, meski pendidikan dari pesantren Al-Zaytun tidak terpengaruh paham NII, namun pihaknya sudah meminta agar pihak pesantren mau mengganti pimpinannya. Hal ini untuk mencegah terjadinya penularan pengaruh NII pada para santri.

"Itu sangat berpotensi menularkan paham menyimpang kepada santri. Tapi sampai saat ini belum pernah direspon pemerintah," ujarnya.

Mengenai maraknya kelompok-kelompok radikal yang melakukan pencucian otak, Ma'ruf mengimbau kepada pemerintah untuk segera bertindak dan menghentikan kegiatan kelompok tersebut. "Tokoh-tokohnya harus diberi tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku serta dilakukan pelurusan pahamnya," ujarnya.

Seperti diketahui, sejumlah mahasiswa dari 2 kampus berbeda di Kota Malang diduga menjadi korban pencucian otak. Sembilan mahasiswa dari Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) dan 2 mahasiswa dari Universitas Brawijaya (Unibraw).

Para mahasiswa ini dibawa ke Jakarta untuk dibaiat dan disumpah menjadi anggota NII. Hingga saat ini, 2 diantaranya dari UMM belum diketahui keberadaannya.
• VIVAnews

Naik Haji Ala NII, Cukup ke Indramayu

    Dalam komunitas NII, puncak haji jatuh setiap   tangga- 1  Muharram.


      Pengikut komunitas Negara Islam Indonesia (NII) memiliki cara sendiri untuk menunaikan ibadah haji. Dalam Islam, mereka yang menunaikan ibadah haji akan berangkat ke Tanah Suci Mekah di Arab Saudi. Tapi bagi NII, untuk naik haji cukup ke Indramayu, ke Pondok Pesantren Al Zaytun.

    "Ibadah Haji dalam NII itu adalah perkumpulan NII dari seluruh Indonesia. Semua petinggi kumpul di Indramayu," kata Ken Setiawan, pendiri NII Crisis Center yang juga anggota NII sejak 2.000 sampai 2002, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Kamis 28 April 2011.

    Puncak ibadah haji dalam Islam jatuh pada 9 Zulhijah. Tapi dalam komunitas NII, puncak haji jatuh setiap tanggal 1 Muharram.

    Dalam berhaji bagi Islam ada beberapa tahapan. Tahapan-tahapan itu antara lain, Tawaf atau tahapan berhaji dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.

"Kalau di NII, tawaf ini cukup berkeliling pondok pesantran Al Zaytun yang seluas 1.200 hektar. Saat naik haji di NII, kami ditunjukkan kebanggaan Al Zaytun dengan kata-kata, inilah Islam," kata Ken.

      Kemudian, lanjut Ken, yang lebih aneh lagi saat proses lontar atau lempar jumrah. Saat naik haji dalam Islam, proses melempar jumroh dilakukan dengan melempar tujuh buah batu-batu kecil atau kerikil ke arah tiga tiang di kota Mina, Arab Saudi.

     "Di NII, melempar jumrah itu dilakukan dengan tujuh buah sak semen. Menurut petinggi NII, kalau pakai kerikil, kapan Islam bisa maju," kata Ken. Tujuh buah sak semen itu tidak serta-merta dilempar di Al Zaytun, tetapi diwujudkan dalam bentuk uang. Berapa harga total dari tujuh sak semen itu.

       Dari jumrah tujuh sak semen itu mengalir dana ratusan juta. Ada yang menyumbang lebih dari harga tujuh sak semen. "Saat ini NII masih dipimpin Panji Gumilang alias Abu Toto alias Abu Maarif. Posisi Panji Gumilang sebagai Presiden," kata Ken. (sj)
• VIVAnews

4 Tahap Utama Masuk NII

Ken, yang baru pertama kali ke Jakarta itu tidak mengetahui daerah pembaiatan.

Ken Setiawan, pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center adalah mantan aktivis NII. Dia masuk organisasi itu pada tahun 2000. Menurutnya, ada dua tahapan besar sebelum menjadi aktivis NII. Rekrutmen dan pindah warga negara alias baiat.

"Saat menuju tempat baiat, mata saya ditutup," kata Ken Setiawan dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Kamis 28 April 2011. Ken menjadi anggota NII dari tahun 2000 sampai 2002.

Mata Ken ditutup sekitar 300 meter sebelum masuk ke lokasi pembaiatan. Ken dan 34 orang lainnya yang terdiri dari 20 laki-laki dan 15 perempuan itu dibawa ke sebuah rumah besar. Ken, yang baru pertama kali ke Jakarta itu tidak mengetahui daerah pembaiatan.

Saat tutup mata dibuka, Ken berada dalam satu ruangan besar. Posisi duduk pria dan wanita dipisah, tapi tidak ada hijab atau kain pembatas. Di situ mereka mendengar ceramah. Ada beberapa orang yang memberikan materi. Dua orang pemberi materi utama masih diingat namanya, Malik dan Ridwan.

Petang itu, Ken mengucapkan lafal yang tidak pernah dilupakannya. "Nama saya Ken Setiawan Menanggalkan Kewarganegaraan Republik Indonesia dan Mohon untuk Diterima sebagai Warga Negara Islam," ucap Ken.

Ken dibaiat setelah mengikuti sejumlah proses atau tahapan yang diwajikan kepada warga negara baru. Berikut beberapa tahapan itu.

1. Tilawah
Ini proses pengenalan atau pemahaman dan memberikan pengertian apa itu NII. Pokoknya calon anggota terus didoktrin apa itu NII.

2. Taftis
Ini merupakan proses seleksi. Bila calon anggota NII yakin dan siap atas program-program yang ditawarkan NII, maka akan diuji dengan pertanyaan kesiapan. "Apakah siap hijrah?" kata Ken. Dalam proses kedua ini, calon anggota juga ditanya soal kesiapan memberi atau mendukung pendanaan penegakan Negara Islam.

3. Transit
Tahap ini seperti proses karantina. Para calon anggota NII diinapkan dalam satu tempat dan diberikan pembinaan. "Kami dibina agar lebih yakin atas NII," kata Ken.

4. Hijrah atau Baiat
- Pagi hari setelah dikarantina, para calon anggota NII melakukan salat subuh berjamaah. Lalu sekitar pukul 7 pagi ada pembinaan dan siap melakukan hijrah. Para calon anggota ditutup matanya sebelum tiba di lokasi pembaiatan.

- Pagi hingga siang ada proses pendalaman Negara Islam sebelum pembaiatan. Sekitar pukul 15.00 WIB, para calon anggota NII melakukan proses pelepasan warga negara atau baiat.

Proses cuci otak ini sangat berbahaya bagi para korban. Itu sebabnya Ken meminta bagi para orangtua yang ingin berkonsultasi tentang segala hal terkait NII, jangan sungkan-sungkan menghubungi NII Crisis Center. Nomor yang bisa dihubungi 0898 5151 228.
• VIVAnews